MY DIARY FOR HAPPINESS LIFE Headline Animator

Jumat, 11 November 2011

Earn Cash From Your Website


Extra Cash From Your Website
Pouring Cash Directly Into Your Pocket!!!
It works round-the-clock, and for not just days or weeks, but for months and months, very own Money From Your Website making you tons of CASH!
It works round-the-clock, and for not just days or weeks, but for months and months, very own Money From Your Website making you tons of CASH!
Have you ever wished about a real and easy way to get money in Internet, even if you have absolutely no experience?
We have good news....

Get revenue online now


Turn your valuable website traffic into cash. Join our partner program. We offer the most pay-per-click rate to help maximize your revenue stream.
Imagine running of a something that never failed to provide you with cash-flow. A never ending cash generator, a system so remarkably gainful that you never had to work for a boss ever again!

0 (zero) investment program

We designed this system specifically for NO COST methods, to make thousands, if not millions of dollars, without spending money.
Join our money making program absolutely free and 100% risk free.

Get Started now

Sign Up...
Signup is free

Income while you sleep.

Earn $1,000... $2,000... $5,000...
Turn your website traffic into income!

You get paid for every user that clicks on our advertising. Our goal is to enable you to make as much as possible from your advertising space. We pay monthly, either by check, or instantly through PayPal.
Our program enables you to generate a steady stream of income, 24 hours a day, 7 days a week, 365 days a year. Allowing you more time to focus on the things you love. You'll even be making cash while your sleep!
TESTIMONIALS
TESTIMONIALS
"...It's great idea making money online..."
"...It's great idea making money online..."
Thank you so much for creating this unique opportunity for me. I'm studying at the University of Manitoba and I have always been motivated to find new ways of making cash. Your website is perfect for me making extra cash. It's great idea making income on the internet!
Christine Taylor, CA

Will my Website work for me?

Yes, absolutely! With our partner program everyone can earn every day! You will earn money from 100,000 advertisers. Also you can be absolutely new to use our system - you don't have to have ANY experience. That's really simple.
We have successful members from all countries of the world and they are part time employees, students, house wives, retired people, just everybody. Because our system works anywhere and for everyone!

Any proof of earnings?

Sure. For example, look at the results of using our partners program. Here is real screenshot of bank account presented by a partner:
TESTIMONIALS
TESTIMONIALS
"...I have been looking for something like this..."
"...I have been looking for something like this..."
Hi, this is wonderful!!!! I have been looking for something like this! I found your site and just wanted you to know that I think this idea is splendid. Good luck to you.
Iohan Vanden Broek, NZ

Here's All You Have to Do...

  1. Fill in the registration form
  2. Insert received code into your web page
  3. Watch that your income grow

Get Started now





Sign Up...
Signup is free


Mass Profit Sites Is It Possible To Earn $463.34 in 2 Minutes A Day?

Selasa, 01 November 2011

Trik Belajar Hypnosis

    Dear all,
    Setiap pembelajaran diawali dengan antusias. Rasa ingin tahu manusia dapat menghadirkan berbagai macam pilihan. Salah satu pilihan yang paling sering didengar adalah belajar.

    Apakah belajar hypnosis itu susah? Tidak! Sebab saya sendiri belajar secara otodidak. Asalkan anda punya rasa antusias maka tahap selanjutnya tidak pernah sulit.

    Hypnosis dapat dikuasai oleh semua orang, percayalah anda juga bisa melakukannya.

    Yang anda perlukan hanyalah Antusias dan percayalah pada diri anda sendiri.

    Tiga point utama dalam belajar adalah See, Read, and Play

    SEE

    Bagaimana anda mau belajar hypnosis jika anda belum melihat hypnosis itu sendiri. Saya yakin anda sudah pernah melihat video-video pertunjukkan hypnosis.

    Dari point ini, anda sudah menumbuhkan rasa antusias terhadap hypnosis.

    READ

    Dari point See, anda menumbuhkan rasa antusias dan disertai rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu akan hypnosis, teori hypnosis. Maka dari sini anda harus membaca dahulu teori-teori, langkah-langkah, tata cara hypnosis.

    Pada point ini anda membangun pondasi rumah anda. Dan point ini point merupakan point terpenting sebab anda membangun dasar hypnosis dalam diri anda.

    Pada point ini yang harus anda lakukan adalah

    1. Pertahankan rasa antusias anda terhadap hypnosis
    2. Jangan pernah bosan membaca topik topik tentang hypnosis
    3. Anda dapat menemukan bahan-bahan dengan membrowsing, di forum KHO juga tersedia banyak sekali bahan yang bermutu.
    4. Anda juga dapat bertanya kepada orang yang sudah berpengalaman sehingga anda memperoleh wawasan yang lebih luas.

    Yang perlu anda kuasai dalam point Read adalah sebagai berikut :

    1. Pengertian Hypnosis (jika anda menyukai hal-hal sejarah anda disarankan membaca sejarah hypnosis)
    2. Cara kerja pikiran bawah sadar
    3. Suyet dan tipe suyet
    4. Pra-Induksi
    5. Tes Sugestibilitas
    6. Induksi
    7. Deepening
    8. Sugesti dan Post Hypnotic
    9. Terminasi

    9 Bahan diatas merupakan bahan pokok yang perlu anda baca dan mengerti. Pondasi ini yang akan mengantar anda membuat rumah yang megah.

    PLAY

    Point Play merupakan point praktek. Praktek adalah bagaimana cara anda menerapkan apa yang anda ketahui ke dunia nyata. Anda sudah memiliki pondasi dan yang harus anda lakukan sekarang adalah membangun rumah agar anda dapat tinggal di dalamnya.

    Bagaimana cara melakukan praktek yang tepat?
    1. Percayalah anda dapat melakukannya, ingat kepercayaan diri adalah kunci agar anda sukses.
    2. Carilah teman atau saudara anda yang mempercayai anda.
    3. Santai, anggap ini hanya sebuah permainan, buat diri anda tenang dan jangan tegang.
    4. Katakan kepada teman anda, ini hanyalah sebuah relaksasi pikiran dan permainan imajinasi.
    5. Berilah sugesti yang mudah saja, seperti berimajinasi berada di pantai.
    6. Berilah sugesti yang dapat membuat suyet bergerak seperti mengocok kartu.
    7. Jika sugesti anda berjalan, maka selamat anda sukses.

    Praktek dapat membuat anda lebih mengerti hypnosis dan dapat meningkatkan kepercayaan diri anda.

    Ingat, Point Play adalah point akhir, atau tahap pematangan diri anda. Lakukan Praktek sebanyak mungkin, sebab Practice make perfect.

    Mungkin praktek pertama anda berujung gagal. Ini hal yang biasa. Saya pun gagal dalam praktek pertama. Jangan putus asa, teruslah mencoba. Ini tidak berarti anda tidak bisa, tetapi anda belum bisa. Praktek, praktek dan praktek.

    Jika anda mengikuti Workshop Hypnosis, maka ikutilah dengan bersungguh-sungguh, serius, dan tanyakan apa yang anda tidak mengerti. Dan setelah itu, anda harus tetap mengembangkan potensi diri anda dengan membaca dan praktek. Dengan demikian, anda dijamin akan dapat menguasai hypnosis dengan cepat.


Mekanisme & Pemodelan Pikiran Manusia


Banyak yang menganggap bahwa hipnotis terjadi dikarenakan adanya kekuatan mistik, magis, bahkan kekuatan dari “kuasa kegelapan”. Kenapa ? Karena fenomena hipnotis, yang acapkali dipopulerkan melalui pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnotism), nyaris selalu mempertunjukkan hal-hal yang “tidak masuk di akal sehat”. Bahkan sebagian orang (kelompok skeptis) menganggap bahwa hipnotis adalah isapan jempol belaka, alias rekayasa untuk kebutuhan entertainment semata !

Pendapat-pendapat semacam ini sebenarnya sah-sah saja, alias harus dimaklumi sebagai ekspresi logis akibat keterbatasan pengetahuan semata. Apalagi Indonesia sebagai salah satu wilayah yang berada di belahan timur bumi, nyaris akrab dengan hal-hal yang berbau mistik, magis, sebagai warisan dari budaya animisme dan dinamisme yang konon merupakan keyakinan asli dari penduduk Nusantara.

Hipnotis “bermain” dengan pikiran ! Tidak lebih dan tidak kurang ! Oleh karena itu satu-satunya cara untuk dapat memahami hipnotisme secara jelas, adalah dengan memperjelas pengetahuan kita mengenai mekanisme atau cara kerja pikiran itu sendiri.

***

Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi kontemporer  menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind).

Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).

Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini.

Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.

Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”, maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%. Beberapa buku lainnya bahkan menggambarkan bahwa peranan dari Pikiran Bawah Sadar adalah mencapai 90% dan Pikiran Sadar hanya 10%.

***

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup” untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.

Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda “berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !

***

Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !

Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.

Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka “berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !

Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah “terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?

Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !

***

Dari penjelasan sederhana mengenai pemodelan pikiran ini, tentu anda sudah mulai dapat “meraba-raba”, mengapa pertunjungan hipnotis panggung dapat mendemonstrasikan hal-hal yang tidak masuk di akal ? Jawabannya adalah, karena terdapat bagian pikiran yang dipengaruh oleh sugesti dari Sang Hypnotist (juru hipnotis). Bagian pikiran inilah yang dikenal dengan nama “Pikiran Bawah Sadar”, yang merupakan area pikiran non kritis, tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia.

***

Catatan :

Pemodelan pikiran dengan membagi pikiran menjadi 2 area, yaitu : Conscious Mind (Pikiran Sadar) dan Subconscious Mind (Pikiran Bawah Sadar) mungkin tidak akan pernah kita temui di pengetahuan Psikologi klasik. Demikian juga pada beberapa kelas Hypnosis atau buku Hypnosis, mungkin saja akan menggambarkan dengan pemodelan yang berbeda pula. Hal ini hendaknya tidak perlu terlalu diperdebatkan, karena pemodelan hanyalah sekedar alat bantu untuk mempermudah penjelasan yang lebih esensi di tingkat berikutnya. Pemodelan Conscious – Subconscious merupakan salah satu pemodelan yang paling populer dalam pembelajaran Conventional Hypnotism, kitapun pada tahap awal akan mengacu pada pemodelan ini.



Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar
Author :Yan Nurindra| views : 17,091 |Category:Basic Hypnosis

Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.

Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.

Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.

Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.

Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.



Hypnotisability
Author :Yan Nurindra| views : 12,391 |Category:Basic Hypnosis

Hypnotisability dapat diartikan secara bebas sebagai “kemampuan untuk dapat memasuki kondisi hipnotis” atau kemampuan seorang memasuki “Hypnosis State”.

Dalam pengertian praktis, maka seseorang hanya dapat dihipnotis, jika memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu :

Bersedia atau tidak menolak

Hipnotis terkait dengan pembukaan filter pikiran bawah sadar. Oleh karena itu jika seorang Subyek tidak nyaman atau menolak, secara otomatis filter pikiran bawah sadarnya akan tertutup.

Memahami komunikasi

Hipnotis adalah penanaman pengertian yang dibentuk melalui komunikasi verbal dan non verbal. Jika seseorang memiliki gangguan panca indera (misal : gangguan pendengaran), maka sulit untuk menerima proses hipnotis. Demikian juga jika kata-kata kalimat dari Hypnotist tidak dipahami oleh Subyek, maka Subyek akan sulit untuk memasuki kondisi hipnotis.

Memiliki kemampuan untuk fokus

Salah satu faktor penting yang dapat mempermudah pembukaan filter pikiran bawah sadar adalah fokus. Oleh karena itu bagi Subyek yang memiliki kesulitan serius dalam fokus, sulit untuk dipandu memasuki kondisi hipnotis.

***

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami dengan jelas bahwa hipnotis membutuhkan kerjasama yang baik antara Subyek dengan Hypnotist. Bahkan dapat dikatakan bahwa Subyek memegang peranan utama, oleh karena itulah disebut sebagai “Subyek”.



State of Consciousness
Author :Yan Nurindra| views : 8,476 |Category:Basic Hypnosis

Hipnotis merupakan gejala alami sehari-hari. Hipnotis adalah salah satu “state” atau “keadaan” alami kita sehari-hari.

Untuk memperoleh pemahaman secara lengkap, maka kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sesungguhnya dalam kondisi sehari-hari kita berada di salah satu dari 3 kondisi atau keadaan kesadaran, atau “State of Consciousness”. Ke-3 kondisi tersebut adalah :

Normal State

Merupakan kondisi kesadaran “normal” dalam pengertian sehari-hari. Dalam kondisi ini kita berada dalam keadaan “waspada”, dan pikiran kita cenderung kritis. Pada kondisi ini filter Pikiran Bawah Sadar lebih “tertutup”, sehingga kita relatif kurang merespon sugesti yang berasal dari luar diri kita, atau kita berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Sleep State

Adalah kondisi ketika kita tertidur lelap tanpa mimpi. Dalam kondisi ini walaupun Pikiran Sadar dalam kondisi tidak aktif, akan tetapi Pikiran Bawah Sadar-pun tidak merespon informasi yang berasal dari luar, atau Pikiran Bawah Sadar dalam kondisi “Non Receptive”. Secara praktis dikatakan bahwa kita juga berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Hypnosis State

Diantara kondisi Normal State dan Sleep State, terdapat suatu kondisi yang disebut sebagai “Hypnosis State”, atau sering disingkat dengan “Hypnos”, bahkan ada yang menyebutnya dengan istilah kondisi “Hipnosa”.

Dalam kondisi inilah kita cenderung menjadi lebih “sugestif” untuk menerima respon yang berasal luar diri kita, dengan kata lain bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai terbuka, sehingga informasi relatif lebih mudah “memasuki” Pikiran Bawah Sadar.

***

Kondisi “Hypnos” ini memiliki rentang cukup besar, mulai dari “Light”, “Medium”, sampai dengan “Deep”, dimana kondisi “Light” kurang lebih bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai “sedikit” terbuka, dan kondisi “Deep” bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar terbuka lebar.

Berdasarkan penjelasan ini, maka kiranya mulai dapat dipahami kegiatan hipnotis secara praktis adalah menempatkan diri sendiri atau orang lain ke kondisi “Hypnos”. Atau dengan kata lain mempelajari pengetahuan Hipnotis antara lain adalah mempelajari berbagai teknik untuk membawa Subyek ke kondisi “Hypnos”.


Sugesti
Author :Yan Nurindra| views : 10,863 |Category:Basic Hypnosis

Hipnotis sangat erat kaitannya dengan Sugesti. Sebenarnya apakah yang dimaksudkan dengan Sugesti pada pengetahuan hipnotis ? Apakah sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari ?

Dalam pengetahuan hipnotis, Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai :

“Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut ! “

Yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud.

Secara umum, seluruh kalimat yang disampaikan oleh Hypnotist (Induction, Deepening, Suggestion, Termination) disebut sebagai Sugesti.

Terdapat 2 macam “gaya” dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu : gaya Authoritarian dan gaya Permissive. Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment. Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.

***

Suatu rangkaian kata atau kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan beberapa “aturan” sebagai berikut ini :

Client Language Preference

Pergunakan kata dan kalimat yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah “bahasa ibu” dari Subyek, serta kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.

Pacing – Leading

Secara sederhana dalam kaidah hipnotis, Pacing berarti “fakta” dan Leading berarti “saran”. Kalimat-kalimat hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.

Repetition

Lakukan pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih efektif dalam “menembus” pikiran bawah sadar.

***

Selanjutnya cara membawakan sugesti ini juga sangat berpengaruh terhadap efektifitas sugesti, yang dimaksud cara adalah penggunaan intonasi, jeda, dsb.
Secara umum tidak ada kaidah “salah” atau “benar” dalam membawakan suatu sugesti, akan tetapi yang lebih penting adalah sugesti tersebut dapat dibawakan secara alamiah, sesuai dengan gaya dasar dari Hypnotist. Meniru gaya seorang Hypnotist lain tidak dilarang, tetapi tidak disarankan jika ternyata hal ini merubah pola alamiah dari Hypnotist.


Hypnotic Power
Author :Yan Nurindra| views : 10,243 |Category:Basic Hypnosis

Apakah dalam proses hipnotis diperlukan “kekuatan” tertentu ? Mengapa seorang Hypnotist yang berpengalaman dapat melakukan hipnotis secara cepat dibandingkan dengan pemula ? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh para pemula, dan ini adalah pertanyaan yang wajar, sehingga banyak orang tetap meyakini bahwa terdapat “unsur lain” dalam proses hipnotis.

Ormond McGill seorang Maestro Stage Hypnotism tingkat dunia yang dijuluki sebagai “The Dean of American Hypnotist” merangkum hal ini dengan menjelaskan bahwa seorang Hypnotist harus memiliki “kekuatan” atau “power”, yang dinamakan dengan “Hypnotic Power”.

Hypnotic Power tersusun dari 2 komponen, yaitu : Psychological Power dan Physiological Power, dimana keduanya harus pada tingkat optimal agar dapat menghasilkan efek “Hypnotic”.

Psychological Power

Adalah kekuatan yang muncul dari suatu sugesti. Struktur suatu sugesti, serta cara membawakan sugesti dimaksud akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan ini. Oleh karena itu seorang Hypnotist harus benar-benar mengasah kemampuan untuk menyusun dan membawakan sugesti, karena hal ini merupakan salah satu faktor penting dalam proses hipnotis.

Physiological Power

Adalah suatu kekuatan yang mengacu kepada diri sang Hypnotist, sehingga di masa silam hal ini dikaitkan dengan kekuatan “aura”, “magnet”, dsb. Pengertian inilah yang memunculkan aliran “mesmerisme” di masa silam.

Dalam Traditional Hypnotism, terkadang muncul berbagai ritual-ritual yang berbau “mistis”, dimana ini harus disikapi sebagai metodologi belaka untuk memunculkan Physiological Power ini.

Di jaman moderen ini, berdasarkan pengalaman penulis, sesungguhnya Physiological Power adalah suatu “kekuatan alami” yang muncul begitu saja ketika sesorang memiliki “Self Image” yang kuat, tentu saja dalam hal ini adalah “Self Image” sebagai seorang Hypnotist. Oleh karena itu metodologi moderen dapat dipergunakan untuk memunculkan “Self Image” dimaksud, yaitu dengan memupuk “rasa percaya diri” yang tinggi.

Kedua kekuatan ini benar-benar dikembangkan secara sama kuatnya, dan harus digabungkan agar menghasilkan efek “Hypnotic”.


Anchor
Author :Yan Nurindra| views : 9,162 |Category:Basic Hypnosis

Terminologi Anchor diperkenalkan oleh pengetahuan NLP. Anchor secara sederhana adalah suatu “stimulus” yang akan menghasilkan “response” atau reaksi tertentu.

Sebagai suatu ilustrasi sederhana, biasanya pada pagi hari walaupun kita sudah makan 2 potong roti, bahkan 1 mangkuk mi instant, mungkin kita merasa “belum makan”, karena kita belum makan nasi. Sebaliknya dengan hanya makan semangkuk nasi dengan lauk kecap dan krupuk, mungkin kita sudah merasa kenyang. Apakah sebenarnya yang terjadi ?

Bagi mayoritas orang Indonesia, nasi lebih merupakan kebutuhan “psikologis” dibandingkan dengan kebutuhan biologis. Nasi sudah menjadi “Anchor” bagi kita, seperti halnya syntax di program komputer, yaitu “if makan nasi …. then kenyang”.

Dari ilustrasi di atas, mungkin dalam kehidupan riel sehari-hari sangat banyak Anchor yang terdapat dalam diri kita, misalkan “if di tempat gelap then takut”, “if di tempat tinggi then gemetar”, dan mungkin masih sangat banyak Anchor-Anchor lainnya.

Dalam Hypnotherapy seringkali Hypnotherapist harus mencari berbagai Anchor yang mungkin terkait dengan permasalah Client, dan dilakukan proses “Collapsing” jika Anchor tersebut negatif.

Para Stage Hypnotist juga sering membuat Anchor untuk menghasilkan efek yang hiburan yang dramatis, walaupun Anchor jenis ini biasanya bersifat temporer. Kalangan hipnotis masa lampau tidak akrab dengan istilah Anchor, mereka lebih mengenalnya sebagai Post Hypnotic Suggestion, atau sugesti yang tetap bekerja walaupun hipnotis sudah diakhiri.

Anchor memiliki berbagai bentuk, mulai dari Visual, Audio, Kinestetik, dll. Anchor yang relatif kuat adalah Anchor dari kelompok Kinestetik.

Dalam Hypnotherapy, Anchor dapat dipergunakan secara luas, mulai dari hanya sekedar untuk mempermudah proses Re-Hypnotization, sampai dengan pembuatan simbol-simbol untuk kebutuhan khusus, misalkan untuk membantu Client memicu rasa percaya diri yang lebih kuat di saat membutuhkannya.

Dalam Hypnotherapy sebaiknya Anchor didesain berdasarkan kesepakatan dengan Client agar dapat menimbulkan efek yang permanen.

Pada pertunjukkan Hipnotis di panggung (Stage Hypnotism), biasanya Anchor dibuat dengan simbol-simbol yang unik, dikarenakan akan dipergunakan untuk menghasilkan efek hiburan yang dramatis. Misalkan ketika Stage Hypnotist mengangkat tangan kirinya, maka Subyek akan tertawa terbahak-bahak, sebaliknya jika Stage Hypnotist mengangkat tangan kanannya, maka Subyek akan bersedih. Anchor pada pertunjukkan Hipnotis panggung biasanya hilang efeknya dengan sendirinya setelah beberapa waktu, bahkan ketika tidak dinormalkan kembali oleh sang Hypnotist.


Pada Hypnosis gaya klasik, atau konvensional, berlaku struktur atau tahapan sebagai berikut :

Pre-Induction

Tahap ini adalah saat dimana Hypnotist pertama kali berinteraksi dengan Subyek. Dalam Tahap ini seorang Hypnotist melakukan observasi terhadap diri Subyek menyangkut berbagai hal yang kiranya dibutuhkan dalam proses Hypnosis, antara lain : perkiraan tingkat Suggestibility (sugestivitas), serta detail permasalahan (pada proses Hypnotherapy). Pada tahap ini pulalah seorang Hypnotist dapat melakukan proses pembelajaran “Trance” kepada Subyek, atau dikenal dengan istilah “Hypnotic Training”. Dalam proses Hypnotherapy, tahap ini merupakan tahap dimana seorang Hypnotherapist memberikan edukasi di seputar proses Hypnotherapy yang akan dilakukan.

Induction

Suatu tahapan teknis, dimana seorang Hypnotist mulai memandu Subyek untuk mulai memasuki kondisi “Trance”. Teknik induction atau induksi yang dipergunakan disesuaikan dengan kondisi Subyek berdasarkan hasil observasi pada saat tahapan Pre-Induction.

Deepening

Suatu tahapan untuk memperdalam kondisi “Trance” dari Subyek. Kedalaman “Trance” yang dibutuhkan dapat berbeda-beda untuk setiap kebutuhan.

Depth Level Test

Pengujian tingkat kedalaman “Trance” dari Subyek. Cara yang dipergunakan dapat melalui konfirmasi (Ideo Motor Response) atau berdasarkan identifikasi dengan standar kedalaman yang ada (misal : Davis-Husband Scale).

Suggestion

Tahapan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian sugesti sesuai dengan maksud dan tujuan proses Hypnosis yang dilakukan.

Termination (Emerge)

Pengakhiran proses Hypnosis, yaitu suatu langkah bertahap untuk membawa kembali Subyek ke kondisi normal.

***

Struktur atau tahapan di atas merupakan struktur standar, terutama diterapkan pada proses Hypnosis untuk menghasilkan efek therapeutic atau Hypnotherapy. Pada Stage Hypnotism, terkadang pada Subyek diminta membuka mata sebelum proses Termination, dan melakukan “action” sesuai dengan sugesti yang diberikan. Dalam kasus ini, dikenal istilah bahwa Subyek berada dalam kondisi “Ability To Open Eyes Without Affecting The Trance”, atau membuka mata dalam kondisi “Trance”. Termination yang sesungguhnya baru dilakukan di akhir acara.



Praktek

Jika anda telah membaca seluruh ragkaian teori di “Basic Hypnosis”, maka kini saatnya anda bersiap untuk melakukan praktek yang sebenarnya.

“Self Study” sangat berbeda dengan “Live Training”, karena itu anda benar-benar harus berusaha sendiri untuk menyimak dan menemukan filosofi yang ada dibalik setiap praktek yang disarankan.

Hypnosis adalah “art”, oleh karena itu latihan berulang-ulang mutlak dibutuhkan untuk “menemukan” skill yang dimaksud. Mental “terlalu cepat menyerah” merupakan kendala yang paling utama dalam melakukan praktek Hypnosis.

Berikut ini hal-hal yang perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum anda benar-benar memulai praktek :

Suggestibility Test (1) – Rigid Catalepsy
Author :Yan Nurindra| views : 6,454 |Category:Basic Workshop

Rigid Catalepsy merupakan praktek pertama yang harus anda lakukan dengan baik. Praktek ini sangat penting, karena merupakan gerbang awal anda dalam memahami perilaku pikiran bawah sadar.

Secara teknis praktek ini adalah tentang penyampaian sugesti sederhana terhadap Subyek, dan mempelajari reaksi yang terjadi.

Rigid Catalepsy bertujuan untuk membuat tangan Subyek menjadi keras (rigid) seperti besi, sehingga benar-benar tidak dapat dibengkokkan dengan upaya sekeras apapun juga dari Subyek.

Mintalah Subyek untuk mengepalkan tangan dan meluruskan tangannya dengan keras (tegang) dan mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang menjadi besi yang sangat kuat dan lurus. Anda dapat membantu dengan memberikan sentuhan. Agar lebih fokus, mintalah Subyek untuk memejamkan mata.

Pandulah Subyek untuk mengucapkan sugesti di dalam hati yang bertujuan untuk membuat tangannya menjadi sekeras besi, misalkan :

“Wahai tangan, engkau aku perintahkan menjadi keras seperti besi baja. Sedemikian kerasnya, sehingga jika engkau dibengkokkan, maka semakin keras engkau dibengkokkan maka engkau akan bertambah keras seperti besi baja”.

Kemudian mintalah Subyek untuk mencoba membengkokkan tangannya, tetapi tambahkan sugesti :

“Walaupun kamu mencoba untuk membengkokkan, tetapi tangan kamu akan semakin mengeras seperti besi baja !”

Jangan lupa normalkan kembali dengan cara memberikan sugesti :

“Ya, sekarang tangan kamu normal kembali, sehingga dengan mudah dapat dibengkokkan kembali”.


Suggestibility Test(2)-Relaxation Training
Author :Juli| views : 2,208 |Category:Basic Workshop

Relaxation Training merupakan praktek kedua yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk merasakan kondisi Relax, praktek ini menjadi penting karena proses hypnosis indentik dengan “Rileks”, bukan “Tidur”.

Relaxation Training secara teknis memberikan sugesti “Rileks” atau santai pada kondisi fisik, sehingga sebagian atau seluruh bagian tubuh menjadi relax atau malas untuk digerakan.
Persiapan pertama, Hypnotherapist mempersiapkan tempat untuk Client agar bisa rileks, dan menjaga kondisi tersebut agar nyaman, contohnya: Bangku yang memiliki tempat bersender , tujuannya agar client bisa benar-benar rilex dan bersantai tanpa harus menjaga kesimbangannya.

Hypnotherapist membimbing Client untuk memerintahkan dirinya sendiri melakukan relaksasi seluruh otot tubuh, sehingga tubuh, terutama tubuh bagian bawah (pinggang. lutut, kaki) menjadi sangat malas dan lemas, tidak mampu atau sulit digerakkan.

Hypnotherapist dapat membantu dengan memandu Script berikut ini :

Silakan anda perintahkan (dalam hati) agar saat ini juga tubuh anda memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga tubuh anda menjadi sangat rileks, lemas, dan sangat malas untuk bergerak ……..

Minta Client utnuk mengatakan script ini dalam hati : “Tubuh saya sangat rileks … tubuh saya sangat malas …… dan tubuh saya benar-benar sangat lemas … sehingga saya tidak dapat menggerakkannya sama sekali ..” (Hypnotherapist sambil mengayunkan tangan Client, tujuannya utnuk mengkalibrasi apakah Client sudah rileks)

Ya, luar biasa, anda benar-benar dapat membuat tubuh anda rileks, malas, dan lemas ….. Sehingga walaupun anda mencoba menggerakkannya, tetapi tubuh anda benar-benar mempertahankan agar tetap malas dan lemas ……..

Lakukan test dengan meminta Client untuk mencoba berdiri dari tempatnya sambil mengucapakan sugesti : “Rasakan tubuh menjadi semakin rileks, malas dan lemas, semakin anda mencoba semakin rileks, malas, dan lemas.

Lakukan ini terus berulang sampai mendapatkan kondisi rilexs yang dimaksud,kemudian normalkan kembali dengan memberikan sugesti :

“Ya, sekarang tubuh kamu normal kembali, dan semakin sehat dan segar sehingga dengan mudah dapat berdiri kembali”.
Key Note : ” Jangan memaksakan Client jika ia tidak mendapatkan kondisi rileks seperti yang anda maksudkan, justru yakinkan Client bahwa dia sudah sangat baik dalam melatih rileksasi tersebut”

Perlu dipahami ada beberapa faktor yang membuat Client agar mudah rileks:
- Kata “Rileks” memiliki banyak arti, sehingga intepretasi client bisa berbeda-beda , oleh karena itu Hypnotherapist perlu untuk mengajarkan Client “Rileks” yang dimaksud adalah seperti lemas/ malas/ santai, dsb.
-Sebagian besar Client yang bertipe pekerja keras tidak suka disugesti kata malas, karena bertentangan dengan kepribadiannya, sehingga Hypnotherapist harus  menggunakan kata lain.
-Jika Client sedang dalam kondisi tidak kondusif seperti : tegang/ panik / terlalu bersemangat, untuk mengatasi hal ini Hypnotherapist perlu memberikan jeda kepada Client untuk kembali pada kondisi yang cukup kondusif.


Focus Training merupakan praktek ketiga yang bertujuan untuk melatih tingkat fokus Subyek.

Latihan Fokus 1

Telunjuk Client lurus seperti pada gambar (A). , dan ditempatkan sekitar 20 cm dari mata. Mata Client fokus secara terus menerus ke telunjuk tersebut, dan Client anda minta untuk memerintahkan agar telunjuknya menjadi lurus dan kaku dan tidak dapat dibengkokkan. Lakukan Test , dan normalkan kembali

Latihan Fokus 2

Telunjuk dan jempol Client terhubung rapat membentuk huruf “O” seperti pada gambar (B), dan ditempatkan sekitar 20 cm dari mata. Mata Client fokus secara terus menerus ke jari-jari tersebut, dan Client anda minta untuk memerintahkan agar telunjuk dan jempolnya menyatu dan sangat solid, sehingga tidak dapat dilepaskan sama sekali. Lakukan test, dan normalkan kembali.


Suggestibility Test(4)-Catalepsy of The Eyes
Author :Juli| views : 2,290 |Category:Basic Workshop

Catalepsy of the eyes merupakan praktek keempat yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk mampu mengendalikan bagian tubuhnya, khusunya bagian mata.

Mintalah Client untuk menutup mata, kemudian ucapkan Script berikut ini :

“Tutup mata anda …. Dan kerahkan pikiran anda …. Perintahkan kepada mata anda, agar kelopak mata anda terkunci dengan sangat rapat … sangat kuat ….! Katakan pada mata anda … mata kamu aku perintahkan terkunci dengan sangat kuat … dan tidak ada kekuatan apapun bisa membukamu ….! Semakin kau berusaha membuka … makin kau berusaha … makin kau terkunci lebih kuat lagi …!

Baik sekarang saya akan menghitung mundur mulai 3 sampai 1, dan rasakan bahwa setiap saya menghitung … terasa bahwa mata anda semakin terkunci dengan rapat … ya .. Tiga … semakin rapat …. Dua … semakin kuat … Satu …. Kini mata anda benar-benar terkunci …

Lakukan test dengan memberikan sugesti seperti :

Dan, kini walaupun anda mencoba untuk membukanya …. Maka mata anda akan semakin bertambah terkunci …! Ya coba lebih kuat … dan rasakan bahwa mata anda semakin kuat pula terkunci ….!”

Setelah melakukan test, jangan lupa untuk normalkan kembali, dengan memberi sugesti : “Baik sekarang mata anda sudah normal kembali dan dapat dibuka dengan mudah”


Suggestibility Test(5)-Hand Locking
Author :Juli| views : 2,266 |Category:Basic Workshop

Hand Locking merupakan praktek kelima yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk mampu mengendalikan bagian tubuhnya, khusunya bagian tangan.

Telapak tangan subyek menggenggam satu dan yang lainnya, bantu dengan tangan anda.

Mintalah subyek memandang mata anda, dan ucapkan Script berikut.

“Bayangkan dan rasakan bahwa kedua tangan anda saling mengunci satu dan lainnya sangat keras, dan semakin keras …. dan kini tangan anda benar-benar menyatu …. dan tidak seorangpun dapat memisahkannya … termasuk anda …! Semakin kuat anda mencoba melepaskan … maka semakin kuat pula tangan anda menyatu …..!”

Kemudian test apakah Client dengan : “Silakan anda coba lepaskan, dan rasakan tangan anda semakin terkunci”
Normalkan kembali dengan memberika sugesti : “Sekarang Tangan anda sudah normal kembali, dan dapat dibuka dengan mudah”

Evaluasi Sugetibility-test
Author :Juli| views : 2,332 |Category:Basic Workshop

Selain dari kelima sugestibility test diatas, masih banyak test-test yang dapat dilakukan, seperti :

    Arm Raising
    Lemon Taste
    Magnetic fingers
    Dsb..(silakan googling)

Pada prinsipnya rangkain test ini hanya merupaka sebuah “alat” untuk mengetahui tingkat sugestibilitas Subyek, yang perlu dipahami dari rangkai test tersebut bukan SCRIPT melainkan filosofi dari test tersbut, jika kita sudah mengetahui filosofi tersebut bahkan mungkin tercipta teknik-tenik baru untuk melakukan suggestibility test. Dalam rangkain workshop yang diadakan oleh pak Yan Nurindra, dijelaskan bahwa sugestibility test seharusnya dibawakan secara “halus” dan bisa diimplementasi kapan saja, tujuannya agar subyek tidak mengetahui atau tidak sadar sedang ditest.

Sampai dengan tahapan ini, seharusnya anda telah melakukan 3 macam Suggestibility Test kepada beberapa orang Subyek, dan seharusnya pula anda memperoleh hasil yang bervariasi.

Berikut ini beberapa pertanyaan sebagai umpan-balik bagi anda dalam mengikuti pelatihan online ini. Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban Ya atau Tidak.

    Apakah anda benar-benar melakukan latihan Suggestibility Test ini kepada orang lain ?
    Apakah anda melakukannya kepada lebih dari 10 orang ?
    Apakah anda mengamati dengan seksama setiap proses yang terjadi pada saat Suggestiblity Test ?
    Apakah terdapat Subyek yang dapat merespons dengan baik seluruh Suggestibility Test ini ?
    Apakah anda memahami bahwa “ada sesuatu yang berbeda” di dalam diri setiap orang sehingga respons terhadap Suggestibility Test dapat berbeda pula antara satu Subyek dengan Subyek lainnya ?
    Apakah anda memahami “cara membawakan sugesti” sangat mempengaruhi hasil Suggestibility Test ?
    Apakah anda mulai memahami kekuatan yang ada dibalik sugesti ?
    Apakah anda mulai meyakini bahwa kekuatan hipnotis adalah identik dengan kekuatan suatu sugesti ?

Jika jawaban anda lebih banyak “Tidak”, maka mungkin anda bukan termasuk orang yang dapat mempelajari hipnotis secara mandiri (belajar sendiri). Anda harus benar-benar dibimbing seorang guru dalam suatu kelas pelatihan.

Akan tetapi jika jawaban anda banyak “Ya”, maka anda akan memperoleh manfaat dengan mengikuti pelatihan online ini, karena berarti anda sungguh-sungguh berminat, dan minat ini akan mengantarkan anda kemanapun tujuan anda !

Selanjutnya, silakan dalam beberapa hari ini, anda kembali berlatih Suggestibility Test secara intensif ke lebih banyak Subyek. Usahakan sampai anda mendapatkan minimal 5 (lima) Subyek yang dapat meresponse dengan baik seluruh Suggestibility Test yang telah diajarkan.

Melatih Suggestibility Test adalah melatih berbagai hal yang diperlukan oleh seorang Hypnotist, antara lain kemampuan Pre-Talk, kemampuan membaca gerak tubuh orang lain, pemahaman kekuatan sugesti, dan melatih rasa percaya diri.

Jika anda telah menguasai Suggestibility Test dengan sangat baik, maka anda sudah menguasai 60% dari kemampuan hipnotis.

Perhatian : Tanpa kemampuan Suggestibility Test yang baik, maka anda tidak akan dapat memahami teknik-teknik berikutnya !



Apakah Hypnotherapy Itu ?
Author :Yan Nurindra| views : 7,675 |Category:Basic Hypnotherapy

Secara sederhana Hypnotherapy merupakan singkatan dari Hypnosis dan Therapy, dapat diartikan sebagai aplikasi Hypnosis di bidang terapi, atau terapi yang memanfaatkan Hypnosis sebagai teknik utama.

Prinsip dasar Hypnotherapy adalah memasukkan sugesti ke Pikiran Bawah Sadar seorang Client yang sudah berada dalam kondisi “Hypnos”, dimana sugesti  tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan “efek penyembuhan”.

Mengingat bahwa area yang di-intervensi adalah Pikiran Bawah Sadar, maka Hypnotherapy ditujukan untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan mental-emosional, termasuk penyakit fisik yang dipicu oleh mental-emosional yang dikenal dengan sebutan penyakit-penyakit Psikosomatis.

Apakah Hypnosis sama dengan Hypnotherapy ? Dalam arti misalkan seseorang yang telah mempelajari dan dapat mempraktekkan Hypnosis dengan baik, secara otomatis dapat melakukan Hypnotherapy ? Tentu saja tidak ! Seseorang yang sudah sangat trampil sekalipun dalam melakukan Hypnosis, tidak serta merta dapat melakukan Hypnotherapy. Hypnotherapy berkaitan dengan jiwa manusia, dan untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang memadai di luar pengetahuan untuk membawa Subyek ke kondisi “Hypnos”.

Hati-hatilah dalam mempraktekkan Hypnotherapy ! Kita berhadapan dengan sesuatu yang sangat serius, yaitu “jiwa” manusia !

<Bersambung>


Hypnotherapy Modern : Client Centered Therapy
Author :Yan Nurindra| views : 3,812 |Category:Basic Hypnotherapy

Di masa silam, kurang lebih sampai dengan tahun 1940an, Hypnotherapy dilakukan dengan gaya “Authoritarian”, sehingga Hypnotherapy lebih mirip dengan aplikasi Stage Hypnotism di bidang therapy. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh perkembangan teknik Hypnosis yang masih sangat lekat dengan mesmerisme. Dengan pendekatan Authoritarian maka Hypnotherapy tidak banyak menghasilkan efek penyembuhan permanen, sehingga pada kurun waktu tersebut pendekatan Psikoanalisa lebih banyak dipilih.

Perkembangan berikutnya mulai merambah ke paradigma baru yaitu “Client Centered Therapy”, dimana Client benar-benar ditempatkan sebagai “pusat”, sedangkan Hypnotherapist lebih berperan sebagai fasilitator. Hypnotherapy moderen mulai meninggalkan gaya Authoritarian, berganti dengan gaya “Cooperative” dan “Permissive”.

Client Centered Therapy menganggap bahwa Client-lah yang benar-benar memahami “apa yang sesungguhnya terjadi”, dan dari Client pulalah terdapat “sumber penyelesaian”. Hypnotherapist lebih berperan untuk membantu Client untuk “menemukan permasalahannya”, juga “menemukan solusinya”, dan akhirnya Hypnotherapist membantu untuk mengintegrasikannya menjadi efek penyembuhan.

Prinsip Client Centered Therapy menempatkan manusia sebagai Subyek, dan bukannya sebagai Obyek seperti halnya Hypnotherapy masa silam. Client Centered Therapy benar-benar menganggap bahwa manusia bukanlah “mahluk sederhana” seperti mesin atau komputer yang dapat dengan mudah di-program, melainkan menempatkan manusia sebagai mahluk yang kompleks dengan berbagai pertahanan dan fondasi keyakinan.

Hypnotherapy moderen adalah “Client Centered Therapy” !


Mencari Akar Permasalahan (Root Cause)
Author :Yan Nurindra| views : 6,277 |Category:Basic Hypnotherapy

Suatu gangguan atau permasalahan seringkali berakar dari suatu kejadian di masa silam. Perilaku manusia dapat diibaratkan sebagai “pohon perilaku”, memiliki akar, batang, ranting, dan daun. Symptom atau gejala yang ditunjukkan dapat dianalogikan sebagai daun, sehingga terkadang kita perlu untuk “memperbaiki” di tingkat akar agar terjadi penyembuhan permanen.

Sebagai contoh, seorang anak yang mengalami “pelecehan”, misalkan ditertawakan oleh teman-temannya bahkan gurunya ketika ia tidak dapat mengerjakan tugas di depan kelas, mungkin saja mengakibatkan di saat dewasa yang bersangkutan menjadi pribadi yang tidak percaya diri.

Pikiran bawah sadar merupakan area yang unik dengan cara kerja yang berbeda dengan pikiran sadar. Suatu stimulus tertentu dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar, dan selanjutnya dapat menimbulkan reaksi yang tidak terduga di masa datang dalam bentuk perilaku yang mengganggu atau menyimpang dari keadaan normal.

Oleh karena itu dalam konsep Hypotherapy moderen, terkadang diperlukan teknik untuk mengetahui akar dari suatu gangguan agar dapat dilakukan “penyembuhan” di tingkat akar, sehingga diharapkan dapat “membelokkan” jalur perilaku, atau “neuro-path”, sehingga terjadi kesembuhan secara permanen.

Berkaitan dengan teknik Hypnotherapy untuk mencari akar suatu permasalahan, maka terdapat 2 istilah penting, yaitu :

Initial Sensitizing Event (ISE) : Yaitu suatu peristiwa yang mengawali suatu permasalahan yang terjadi di kemudian hari.

Subsequent Sensitizing Event (SSE) : yaitu rangkaian peristiwa yang memperkuat ISE, sehingga benar-benar menciptakan permasalahan di kemudian hari.

Ketika ISE dan SSE telah diketemukan, maka dapat dilakukan penyembuhan di tingkat ISE dan SSE yang akan mempengaruhi “neuro-path”, sehingga akan mempermudah penyelesaian permasalahan.

***

Pada umumnya suatu ISE tidak akan “mempengaruhi” neuro-path di kehidupan mendatang bilamana tidak diperkuat dengan beberapa SSE yang terjadi dalam waktu yang relatif berdekatan dengan ISE dimaksud.

Sebagai contoh :

Seorang anak suatu hari dimarahi oleh ibunya, karena melakukan kesalahan sewaktu diberikan tugas, mungkin si ibu mengatakan : “Dasar kamu bodoh, mengerjakan apa saja selalu tidak beres !”.

Kejadian ini mungkin tidak berakibat apa-apa, kecuali jika terdapat rangkaian kejadian berikutnya yang memiliki sifat mirip, misalkan sehari kemudian si anak diberikan tugas untuk maju ke depan kelas oleh gurunya, dimana ia tidak dapat mengerjakan tugas dimaksud, dan sang guru mengatakan, misal : “Dasar kamu memang tidak pernah mampu jika diberikan tugas !”.

Dari uraian di atas, kejadian pertama merupakan ISE dan kejadian kedua merupakan SSE.

***

Pencarian ISE dan SSE dilakukan dengan teknik Age Regression dalam kondisi “Deep Trance”.  Seorang Hypnotherapist harus benar-benar trampil untuk memastikan rangkaian suatu ISE dan beberapa kemungkinan SSE.

Dalam kasus riel, seringkali Client tidak mengetahui atau tidak memiliki dugaan terhadap ISE dan SSE yang mungkin pernah terjadi. Untuk kasus seperti ini, maka Hypnotherapist dapat mencari ISE dan SSE dengan bantuan teknik “Affect Bridge” (baca artikel terpisah mengenai ini).

***

Terhadap ISE dan SSE yang telah diketemukan, dapat dilakukan penyembuhan dengan berbagai teknik therapeutic, dimana pada prinsipnya teknik yang dipergunakan dimaksudkan untuk “menetralkan” ISE dan SSE dimaksud, sehingga tidak lagi sensitif dan dapat “mempengaruhi” neuro-path.
Yan Nurindra School of Hypnotism


Age Regression
Author :Yan Nurindra| views : 3,101 |Category:Basic Hypnotherapy

Age Regression atau biasa disingkat dengan “regression” atau regresi, adalah suatu teknik untuk mengakses memori masa silam.

Secara teoritis, seluruh peristiwa dalam kehidupan akan direkam di memori, seperti layaknya berupa data di sebuah harddisk komputer, baik data kronologis, maupun emosi dan persepsi yang menyertainya. Dalam kondisi “Hypnos”, Client dapat dipandu untuk mengakses data yang terdapat di memori-nya.

Regression merupakan teknik khas dari Hypnotherapy yang tidak terdapat di teknik lainnya. Oleh karena itu seorang Hypnotherapist “wajib” untuk menguasai teknik ini dengan baik.

Dalam konteks therapy, Regression dipergunakan untuk banyak hal, antara lain :

Mencari Akar Permasalahan (Discovering Root Cause)

Untuk suatu suatu kasus yang diduga berkaitan dengan persitiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Dalam Hypnotherapy akar permasalahan dikenal dengan istilah Initial Sensitizing Event (ISE) dan Subsequent Sensitizing Event (SSE).

Mencari Data Yang Terlupakan

Secara teoritis, pikiran bawah sadar dapat mengakses memori dengan sangat detail, bahkan sampai dengan menampilkan kembali suatu peristiwa atau pengalaman di waktu tertentu dalam orde tanggal & jam. Kemampuan pikiran bawah sadar ini dapat dimanfaatkan untuk mencari data yang terlupakan (misalkan : mencari benda atau nama orang yang terlupakan).

Mengalami Kembali Suatu “State” Positif Tertentu

Regression dapat membantu Client untuk mengalami kembali suatu kepribadian positif di masa tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan kondisi saat ini. Teknik ini disebut juga dengan “Part Personality Retrieval).

***

Regression merupakan teknik yang dapat memicu “resiko” tertentu, karena obyek dari teknik ini adalah memori masa silam. Oleh karena itu Hypnotherapist harus benar-benar memahami dengan baik seluruh sistem & prosedur Regression, serta berlatih dengan baik, sebelum menerapkannya sebagai bagian dari proses therapeutic terhadap Client yang sesungguhnya.

***

Pada dasarnya terdapat 2 jenis kualitas Regression, yaitu :

Revivification

Teknik Regression yang dapat membawa Client untuk “mengalami kembali secara nyata” atas suatu peristiwa yang pernah dialami. Revivification memunculkan emosi dan persepsi yang hadir bersama persitiwa dimaksud.

Hypermnesia

Teknik Regression yang membawa Client untuk “mengingat secara kuat” kronologis dari suatu peristiwa, tetapi tidak atau kurang menyertakan emosi dan persepsi yang hadir bersama peristiwa dimaksud.

***

Bagaimana cara melakukan Regression yang benar dan aman ? Bagaimana membedakan hasil Regression, apakah pada kualitas Revivification ataukah Hypermnesia ?

Silakan nantikan lanjutan artikel ini !





Parts Therapy
Author :Yan Nurindra| views : 4,907 |Category:Advanced Hypnotherapy

Perilaku yang sangat sulit diubah pada umumnya berakar kepada suatu “keuntungan tersembunyi” yang terdapat pada perilaku dimaksud, disebut juga sebagai “Secondary Gain”.

Secara sederhana, dalam diri Client terdapat 2 pribadi yang saling bertentangan, dimana satu pihak berusaha untuk menuju perubahan yang diinginkan, sedangkan di sisi lain terdapat pihak yang berusaha mempertahankan perilaku dimaksud karena adanya “Secondary Gain”.

Prinsip dasar dari Parts Therapy, Hypnotherapist harus melakukan identifikasi dan pemisahan kepribadian Client sehingga menjadi 2 bagian yang saling bertolak-belakang. Untuk keperluan Parts Therapy sebaiknya Client dalam kondisi Medium Trance.

Setelah dilakukan pemisahan kepribadian secara tegas (benar-benar terpolarisasi), maka kepada masing-masing pribadi dilakukan penggalian lebih mendalam, dengan maksud untuk mengetahui alasan atau latar belakang dari masing-masing sisi kepribadian ini dalam membentuk motivasi dan perilaku dari Client.

Setelah penggalian dilakukan dengan seksama, dan telah diperoleh berbagai hal yang diperlukan, maka Hypnotherapist harus melakukan “leading” untuk memotivasi agar sisi kepribadian yang “menghambat” dapat menuju ke sisi pribadi yang ingin “berubah”. Teknik yang dipergunakan harus benar-benar melibatkan empati agar pergerakan motivasi dari kepribadian yang “menghambat” ini berlangsung secara “smooth”.

Setelah kedua kepribadian ini mulai “bertemu” di titik yang positif, maka Hypnotherapist harus melakukan peng-integrasian motivasi antara kedua kepribadian ini. Pada sesi ini biasanya dapat berlangsung Abreaction (pelepasan emosi) yang lebih bernuansa keharuan.

Hypnotherapist harus melakukan konfirmasi terhadap Client untuk meyakinkan bahwa Client telah memasuki kondisi yang sangat positif.

Teknik Parts Therapy umumnya digabung dengan teknik Anchoring, Symbol Empowerment, dan tentu saja Direct Suggestion yang berupa kesimpulan dan empowerment.




Object Imagery
Author :Yan Nurindra| views : 6,466 |Category:Advanced Hypnotherapy

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menggambarkan suatu kondisi melalui metafora, misalkan : “beban hidup saya semakin berat” , dimana dalam hal ini kesulitan hidup digambarkan sebagai suatu benda yang memiliki berat. Inilah yang dimaksudkan dengan Object Imagery.

Seorang Hypnotherapist harus selalu jeli untuk mengamati seluruh kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh Client, terutama pada masa Pre-Induction atau saat konsultasi, karena mungkin saja Client akan melontarkan kalimat-kalimat “Object Imagery”.

Pada prinsipnya jika suatu permasalahan dapat dirubah ke dalam bentuk Object, maka Hypnotherapist akan lebih mudah untuk me-manipulasi permasalahan tersebut, yaitu dengan menindak lanjuti Object dimaksud.

Di sisi lain, saat dilakukan therapy, akan lebih mudah jika Hypnotherapist merujuk kepada Object yang telah disebutkan oleh Client, karena Client akan lebih mudah merasakan citra yang timbul jika Hypnotherapy menggunakan Script yang dikaitkan dengan Object dimaksud.

Teknik Object Imagery terutama bekerja dengan sangat baik bagi Client dengan tipe Kinestetik.


Apakah Yang Dimaksud Dengan “Ericksonian Approach” ?
Author :Yan Nurindra| views : 6,274 |Category:Ericksonian Approach

Milton H. Erickson adalah suatu nama yang melegenda dan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan Hypnotherapy moderen. Psikiater yang berasal dari Amerika ini, sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk pembaharuan bidang Hypnotherapy, sehingga akhirnya melahirkan “mazhab” baru Hypnotherapy, dimana masyarakat Hypnotherapy menamakannya dengan aliran “Ericksonian”.

Apakah “Ericksonian” yang dikenal saat ini benar-benar mewakili pengetahuan dan keterampilan Milton H. Erickson di masa hidupnya ? Suatu pertanyaan yang sangat sulit menjawabnya, karena Hypnosis pada dasarnya adalah suatu “seni”, sehingga agak mustahil rasanya untuk dapat benar-benar menduplikasi 100% “seni” yang pernah di-demonstrasikan oleh Sang Maestro ini !

Pada saar ini “Ericksonian” harus dimaknai sebagai suatu “ide” atas pendekatan yang berbeda untuk suatu proses Hypnosis maupun Hypnotherapy, dan faktanya pada hari ini telah lahir berbagai genre Ericksonian baru, mulai dari modifikasi atau penterjemahan yang berbeda dari para murid langsung Erickson, atau pendekatan modeling ala NLP, sampai dengan Neo Ericksonian yang merupakan bentuk pembaharuan lain dari Ericksonian.

Apapun itu, kita akan menyebutnya sebagai “Ericksonian Approach”, alias berbagai teknik dan teori gado-gado ala Ericksonian.



Past Life Regression (PLR)
Author :Yan Nurindra| views : 5,294 |Category:Experimental Hypnosis

PLR merupakan suatu area yang kontroversial, karena menyangkut kepercayaan dan keyakinan.

Di sisi lain PLR sudah menjadi bidang eksperimental tersendiri di hipnotis, bahkan cukup banyak studi dan tulisan mengenai hal ini.

Ketika kita memutuskan untuk membicarakan Past Life, maka diperlukan sikap “pikiran terbuka” serta sikap apresiatif terhadap fenomena kesemestaan, yang terkadang melampaui agama dan keyakinan.

Berbicara mengenai PLR, berarti kita membicarakan bidang eksperimental yang sangat subyektif, sehingga sangat memungkinkan terjadi silang pendapat antara satu hasil eksperimen dengan hasil eksperimen lainnya.

Penulis terbiasa melakukan PLR, karena PLR merupakan salah satu “product” di sentra pemberdayaan milik penulis. Oleh karena itu dalam tulisan inipun yang akan lebih ditekankan adalah pemahaman penulis berdasarkan pengalaman melakukan PLR tersebut.


Download lathan Hipnotis lain pdf disini

Self Hipnosis tata cara nya disini 
Hipnosis for selling disini
Cara menghindar dari hipnosis
Software lainnya, Adsense, Id maker dll disni
Tutorial photoshop, Modem, Internet menggunakan parabola dll disini